Indonesia
English
Español
Português
русский
français
日本語
Deutsch
Tiếng Việt
Italiano
Nederlands
ไทย
Polski
한국어
Svenska
magyar
Malay
বাংলা
Dansk
Suomi
हिन्दी
Pilipino
Türk
Gaeilge
عربى
Indonesia
norsk
اردو
čeština
Ελληνικά
Українська
Javanese
فارسی
தமிழ்
తెలుగు
नेपाली
Burmese
български
ລາວ
Қазақ
Euskal
Azərbaycan
slovenský
Македонски
Lietuvos
Eesti Keel
Română
Slovenski
मराठी
Српски2022-09-26
Dua perbedaan utama adalah sebagai berikut:
1. Bahannya beda. Gelas bebas timah umumnya mengandung kalium, yang sebagian besar merupakan produk kerajinan tangan kelas atas dan diberi tanda pada kemasan luarnya, sedangkan kaca yang mengandung timbal mengandung timbal, yaitu peralatan gelas kristal yang biasa ditemukan di beberapa supermarket dan jalan raya kios, dan kandungan timbal oksidanya bisa mencapai 24%.
2.Indeks biasnya berbeda. Kaca bebas timah memiliki indeks bias yang lebih baik daripada kaca kristal tradisional yang mengandung timbal, dan menunjukkan kinerja bias kaca logam dengan lebih sempurna; misalnya beberapa hiasan berbagai bentuk, gelas anggur kristal, lampu kristal, dll terbuat dari kaca yang mengandung timbal.
3. Ketahanan panas yang berbeda. Kaca umumnya dapat menahan suhu yang sangat tinggi, namun umumnya memiliki ketahanan yang buruk terhadap dingin dan panas yang ekstrim. Kaca kristal bebas timah adalah kaca dengan koefisien muai yang tinggi, dan ketahanannya terhadap dingin dan panas yang ekstrem bahkan lebih buruk. Jika Anda membuat teh dengan air mendidih dalam gelas bebas timah yang sangat dingin, teh akan mudah pecah.
4. Resistensi benturan yang berbeda. Kaca bebas timah lebih tangguh dibandingkan kaca kristal yang mengandung timbal, yaitu tahan benturan.
Informasi lebih lanjut
Produk kaca yang baik harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tidak berwarna dan transparan atau agak kehijauan.
2) Ketebalan kaca harus seragam, dan ukurannya harus terstandarisasi.
3) Tidak ada cacat seperti gelembung, batu, ombak, dan goresan.
Saat membeli kaca, pengguna dapat menyatukan kedua potongan kaca tersebut agar cocok satu sama lain.
Selain itu, perlu diperhatikan dengan cermat apakah ada gelembung, batu, ombak, goresan, dll di dalam kaca. Jarak antara kaca berkualitas baik adalah 60 cm, dan cahaya latar diamati dengan mata telanjang. Gelembung besar atau pekat tidak diperbolehkan, dan sudut atau retakan tidak diperbolehkan. Sudut maksimum batang gelombang dan garis pada permukaan kaca tidak boleh melebihi 45 derajat; lebih baik memiliki lebih sedikit goresan dan pasir.